Jambi, Online_bukadata.com -Kabupaten Tanjungjabung Timur merupakan salah satu sektor pertanian penghasil beras terbesar yang yang dianggap berhasil di Jambi, sebab dari waktu ke waktu hasil panen petani gabah terus melambung tinggi (over load)
Dikutip dari salah satu pemberitaan media elektronik nasional, capaian panen khususnya dari sektor pertanian padi sangat melimpah, bahkan gabah hasil panen di tahun 2020 dari total 33.000 Ton, saat ini masih menumpuk di gudang dan belum terserap sebanyak 16,539 Ton.
Namun belum juga terserap secara keseluruhan hasil panen padi di tahun 2020, kembali masyarakat Petani di Desa Simpang Datuk Kecamatan Nipah panjang Kabupaten Tanjung Jabung timur Jambi kembali melakukan Panen raya pada Selasa (07/9/2021).
Dengan adanya hasil panen yang semakin menumpuk, membuat pemerhati petani yang juga anggota sebuah ormas di Kabupaten Tanjung jabung timur angkat bicara.
Menurut Mustofa, dirinya sangat menyayangkan dengan keadaan yang menimpa nasib para petani saat ini
"Saya sangat menyayangkan dinas dan instansi terkait,atas anjloknya daya jual ditingkat petani, seolah-olah tidak ada inisiatif dan regulasi yang jelas untuk mengurai perihal mandeknya daya jual para petani gabah khusus nya", jelas Mustofa pada Selasa (07/9/2021)
Lanjut pemuda yang sehari harinya akrab dipanggil Tofa, kepada media bukadata.com menjelaskan. keluhan petani tidak hanya segi pemasaran harga yang murah namun choas petani juga yang dianggap tinggi
"Keluhan para petani gabah bukan saja dari segi pemasaran dengan harga murah, namun masih ada satu hal lagi yaitu choas oprasional petani juga tinggi, di antaranya kebutuhan pupuk dan pestisida yang cukup mahal jadi akibat operasional yang membengkak, resistensi hama yang susah di kendalikan, ini akibat harga pupuk dan pestisida yang mahal", tutup Mustofa.
Sementara sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban pasti dari Kadis Perdagangan.
(Muslimin)
Posting Komentar