Debit Air Irigasi Kembali Menyusut, Petani Kecamatan Pakisjaya Harus Bergadang Di Sawah.

Poto : Hasan Saepudin. Kepala Desa Solokan, kembali pertanyakan menyusutnya debit air irigasi wilayah kecamatan Pakisjaya.

Karawang, Online_bukadata.com |Musim kemarau yang diperparah dampak el nino mulai dirasakan petani padi di kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang. 

Akibat minimnya debit irigasi yang sampai ke area persawahan, petani harus jaga semalam suntuk di sawah tanpa tidur agar sawahnya teraliri air. Untuk mengairi dua kotak sawah, petani harus ronda di sawah selama tiga malam.

"Kalau sawah tidak dijaga ya tidak  akan bisa kebagian air, petani pakisjaya sudah saling berebut untuk bisa mengaliri sawahnya. sawah dua kotak saja meski harus ronda tiga malam dan tidak tidur di sawah. Kalau tidur, air yang saya alirkan ke sawah saya akan direbut petani lainnya," ungkap, salah satu petani dari dusun Sungai kobak Desa Solokan. pada Minggu, (20/08/2023).

Ia harus berjuang agar sawah miliknya yang saat ini tengah banyak mendapatkan pasokan air yang cukup. Jika sampai kekeringan, tanaman padi miliknya akan terancam puso. "Sawah lagi masih butuh banyak air tapi musim kemarau ini membuat debit air kecil sekali. Tidak cukup mengairi lahan persawahan yang ada," ungkap dia.

Poto : Petani Dusun Sungai kobak Desa Solokan Kecamatan Pakisjaya harus bergadang 24 jam dalam mengairi lahan persawahan nya.

Penurunan debit air irigasi wilayah kecamatan Pakisjaya. yang sampai ke sawah diperparah dengan banyaknya  irigasi yang rusak. Sehingga air banyak yang rembes atau hilang tidak sampai ke area persawahan.

"Ya mau tidak mau harus menggunakan mesin pompa sambil bergadang mencari air kalau malam hari, agar sawah bisa dialiri. Semoga selalu sehat dan hasil panennya nanti bagus," kata dia.

Poto : Lahan pesawahan Desa Solokan sudah mulai kekeringan akibat minimnya debit air.

Sementara itu, Hasan Saepudin. Kepala Desa Solokan dirinya mengatakan "Ancaman puso sudah mulai tampak di wilayahnya. Lahan sawah sudah banyak yang mengering. Padahal, tanaman padi masih sedang membutuhkan air dalam jumlah banyak," imbuhnya.

 "Ada petani yang mampu mencari air harus menggunakan mesin pompa dan harus ronda 24 jam di sawah. Yang terparah lagi dengan menggunakan mesin pompa air pun harus di hidupkan dan di matikan mesinnya, karena kondisi air irigasi yang jauh dari kata stabil dan maksimal.

Dengan minimnya debit irigasi. ujar, Hasan Saepudin. rawan memicu konflik antar petani di desa. Sebab, para petani saling berebut air untuk mengaliri area sawah mereka. "Rawan sekali konfliknya. Gesekan-gesekan antar petani kerap terjadi saat mengairi sawah,"paparnya.

Dampak kekeringan akibat Menyusut nya aliran air irigasi di kecamatan Pakisjaya, bukan persoalan yang main-main. karena akan berakibat fatal bagi para petani. kami berharap kepada pihak terkait dan pemilik kebijakan, dalam hal ini PJT II RDK. mengenai menyusutnya aliran air irigasi wilayah kecamatan Pakisjaya, harus segera diatasi jangan sampai para petani Pakisjaya melakukan aksi."pungkasnya.

(Jimmy).