Poto : Kepala Puskesmas Pakisjaya dr. Mei Sinaga berjabatan tangan dengan Sacim perwakilan keluarga pasien atas nama Menan.
"Tidak benar ya, kalau Puskesmas Pakisjaya. tidak mau memberikan pelayanan ke pasien ataupun merujuk pasien tersebut menggunakan ambulance, itu hanya lah sebatas miskomunikasi semata, ” kata, dr. Mei Sinaga. mengklarifikasi, pada, sabtu (25/01/2025).
Poto : dr. Mei Sinaga (kiri) bersama para mantri dan bidan puskesmas Pakisjaya saat mengunjungi keluarga pasien di dusun Mekar jaya Desa Tanjungpakis.
Ia mengatakan, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan perlakuan kepada pasien yang datang berobat ke Puskesmas Pakisjaya tersebut.
"Kami tidak pernah membedakan pasien yang datang dari wilayah mana, apalagi kalau kondisinya memang memerlukan penanganan medis lebih lanjut,” papar, dr. Mei Sinaga.
Lebih lanjut dr. Mei Sinaga, memberikan kronologis pasien yang bernama Menan, (58 tahun). dengan alamat desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang.
Pasien atas nama, Menan. tersebut, datang ke IGD PKM Pakisjaya. yaitu pada tanggal, 21 Januari 2025, sekitar pukul 20,12. WIB. dengan mengalami keluhan yaitu berupa adanya benjolan di perut bawah dan rasa nyeri/ Tanda-tanda Vital, Kesadaran: Compos mentis, Tek darah : 110/70 mmhg. S : 36'c N : 80 x/' R : 20 x/'
Selanjutnya, petugas Puskesmas Pakisjaya. terlebih dahulu konsul ke dr. IGD dan hasil konsul diagnosanya yaitu, "Hernia inguinalis" dan harus dirujuk.
Petugas Puskesmas Pakisjaya pun, segera membuat surat rujukan ke IGD RS. Hastien dan segera dirujuk pada jam 21.00 WIB. sesuai (SOP), sebelumnya saat datang pasien atas nama Menan tersebut, diantar dengan menggunakan mobil pribadi.
Keluarga pasien memang mengatakan, bahwa " ini gak pakai mobil ambulance? " petugas /perawat pun menjawab, "Boleh memakai ambulance dan boleh memakai mobil pribadi juga, semua diserahkan kembali ke keluarga pasien, terangnya.
Petugas Puskesmas Pakisjaya, sejauh ini tidak pernah mengatakan untuk menolak memakai mobil ambulance Puskesmas Pakisjaya. akan tetapi keluarga pasien, langsung saja membawa dan menggendong pasien tersebut ke dalam mobil pribadinya."papar, dr. Mei Sinaga.
Menindak lanjuti hal tersebut, pihak UPTD Puskesmas Pakisjaya, di dampingi Muspika Kecamatan Pakisjaya, langsung mendatangi kerumah keluarga pasien yang saat ini sudah berada di dusun Mekar jaya, Desa Tanjungpakis, kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang. pada sabtu (25/01/2025).
Nampak hadir, Kepala UPTD Puskesmas Pakisjaya, dr. Mei Sinaga. Kapolsek Pakisjaya, IPDA Nana Atmaja. Sekcam Pakisjaya, H. Mat Pakar, SE. turut hadir, Kepala Desa Solokan, Hasan Saepudin. Ketua TKSK Pakisjaya, Robi Cahya, SE. para mantri dan bidan perawat.
Terkait beredarnya berita, "Parah! Puskesmas Pakisjaya Di Duga larang Pasien gunakan Mobil Ambulance Saat Akan Di Rujuk Ke RS Hastien."
Saat ini sudah di lakukan klarifikasi, kepada pihak keluarga pasien yang saat ini sudah berada di rumah nya pasca di lakukan operasi di RS. Hastien beberapa hari lalu dan pihak UPTD Puskesmas bersama Muspika pakisjaya juga melakukan klarifikasi kepada tetangga pasien yang bernama, Sacim.
Poto : Sacim, (tengah) di dampingi istri pasien dan H. Mat Pakar SE. Sekcam Pakisjaya, saat memberikan klarifikasi terkait informasi yang di anggap miskomunikasi.
Saat memberikan keterangan, Sacim. sendiri mengakui saat itu tidak berada di UPTD Puskesmas Pakisjaya saat kejadian tersebut, dirinya hanya mendapatkan informasi dari keluarga pasien melalui telpon selulernya saja, sehingga hanya katanya saja, kalau pihak puskesmas Pakisjaya menolak menggunakan mobil ambulance yang padahal mobil itu selalu stanby di IGD puskesmas.
Yang sebetulnya, yang menolak untuk berangkat ke RS. Hastien itu, mobil pasien yang pertama yang sebelumnya sudah mengantar kan pasien ke UPTD Puskesmas Pakisjaya. Karena sebelumnya juga mobil pertama hanya mau mengantarkan pasien sampai ke Puskesmas Pakisjaya saja, kalau sampai ke RS. Hastien saya gak mau."bebernya.
Yang akhirnya, keluarga pasien mengganti mobil Avanza warna hitam. untuk segera membawa pasien ke RS. Hastien, nah. Sejauh ini ternyata memang terjadi miskomunikasi saja, pihak puskesmas mengatakan kalau mobil ambulance ada, cuma sopirnya gak ada, dan sopir nya harus di telpon terlebih dahulu kalau memang mau memakai mobil ambulance, "jelasnya.
Poto : SR, (tengah) Bidan /perawat puskesmas Pakisjaya saat menjenguk di rumah pasien.
Sementara itu, SR. Bidan/Perawat jaga yang berada saat itu, memberikan keterangan, "Kalau pihak keluarga pasien, hanya bertanya saja. apakah mobil ambulance puskesmas ada? ya saya jawab ada, hanya sopir nya yang gak ada dan harus di hubungi terlebih dahulu kalau memang ingin memakai mobil ambulance".
Nah, dari situlah ada kemungkinan pihak keluarga pasien beranggapan tidak boleh menggunakan mobil ambulance, yang selanjutnya keluarga pasien langsung menggendong/ membopong pasien keluar dari rungan IGD dan tidak ada konfirmasi apa-apa lagi, apa lagi pasien ingin menggunakan mobil ambulance puskesmas."ucapnya.
Mengenai pasien saat ini sudah berada di kediamannya di dusun Mekar jaya, Desa Tanjungpakis. dan pihak keluarga pasien pun sudah saling berjabatan tangan saling bermaaf-maafan dengan kepala UPTD Puskesmas Pakisjaya dr. Mei Sinaga, begitupun dengan tetangga korban saudara, Sacim.
Kesemuanya hanya kesalahpahaman dan miskomunikasi semata, dan pihak keluarga pasien pun sejauh ini mengucapkan ribuan terimakasih atas kunjungan silaturahmi sekaligus telah di lakukan klarifikasi dari pihak puskesmas Pakisjaya. kepada keluarga nya agar tidak terjadi lagi simpang siur informasi kejadian yang sebenarnya."pungkasnya. (Jimmy).
Posting Komentar