Poto : Bunda, Nunung Nurhayati. Ketua Himpaudi Pakisjaya saat memberikan klarifikasi terkait isu adanya pungutan liar dalam acara gebyar PAUD se-Kecamatan Pakisjaya.
Karawang, Online-bukadata.com |•Guna untuk mendukung Bakat Seni dan Kreativitas anak Usia Dini serta dunia Pendidikan, HIMPAUDI Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang. Kembali menggelar Gebyar PAUD 2025 yang diikuti oleh beberapa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) se-Kecamatan Pakisjaya.
Kegiatan Gebyar PAUD yang dihadiri dan sekaligus di buka oleh Ketua Himpaudi Kecamatan Pakisjaya, Bunda Nunung Nurhayati. yang berlokasi di Pantai Wisata Tanjungpakis, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang. Pada Sabtu (22/02/2025).
Namun, sejauh ini sangat di sayangkan sekali setelah acara gebyar PAUD Se-Kecamatan Pakisjaya, sudah selesai di gelar dan di laksanakan, ada saja media yang memberitakan dengan adanya dugaan pungutan liar yang di lakukan oleh Ketua Himpaudi Pakisjaya di dalam acara gebyar PAUD tersebut ucap, Bunda Nunung Nurhayati. saat memberikan keterangan dan klarifikasi kepada awak media/wartawan. pada Rabu, (26/02/2025) sore.
Lebih lanjut, Bunda Nunung Nurhayati. katakan, "Menyikapi hal pemberitaan tersebut dan dalam kesempatan kali ini, kami ingin mengklarifikasi terkait tudingan serta dugaan kepada kami selaku ketua Himpaudi Pakisjaya. secara detail acara gebyar PAUD se-Kecamatan Pakisjaya. Yaitu hal mengenai anggaran yang kami dapat serta sudah di gunakan untuk apa saja, pertama mengenai biaya yang sebesar Rp.7.500., yang sudah tercatat dari seluruh anak PAUD se-Kecamatan Pakisjaya, di Dapodik yaitu sebanyak, 1608 orang siswa, itu memang benar. kami meminta anggaran tersebut yang bersumber dari Dana Bos PAUD, sehingga para siswa ketika mengikuti acara gebyar tidak merasa terbebani.
Karena dengan menggunakan dana anggaran dari situlah, alhamdulillah acara gebyar PAUD tahun 2025 se-Kecamatan Pakisjaya bisa di laksanakan dan bisa di gelar dengan berjalan secara lancar mulai dari awal hingga akhir. Ya, walaupun tidak semuanya para siswa ikut hadir, karena kami pun para pengurus Himpaudi dapat memaklumi karena kondisi ekonomi Pakisjaya saat ini sedang mengalami paceklik (sulit), papar nya.
Dan perlu di ketahui dalam acara gebyar PAUD Se-Kecamatan Pakisjaya tahun 2025. alhamdulillah sejauh ini yang kami bilang sudah cukup meriah dan sudah barang tentu untuk keseluruhannya memerlukan biaya yang cukup lumayan besar.
Mengenai penggunaan anggaran nya pun sengaja kami sampaikan yaitu, pertama mulai dari kebutuhan biaya sewa panggung, sewa tenda, membeli snack dan makanan itu semua nya memakai biaya serta anggaran dan kita juga butuh dewan juri untuk bisa bekerja untuk menilai para siswa sebatas mana kreativitasnya, inovasi nya anak-anak di dalam aksi nya dan penampilan nya di panggung yang selanjutnya yang terbaik tentunya akan kita ikut sertakan ke jenjang yang lebih tinggi ke tingkat kabupaten."jelasnya.
Selanjutnya, mengenai adanya biaya membeli baju batik berikut jilbab/kerudung, sebesar Rp.130.000.,untuk para guru maupun pengurus dari masing-masing PAUD itu pun benar kami mengakui nya, namun perlu di catat, sejauh ini kami tidak pernah harus memaksa kepada setiap guru harus wajib membeli baju batik, itu pun hanya kepada yang berminat saja jika tidak mau membeli sekali pun tidak kami permasalahkan silahkan hadir saja, walaupun tidak memakai baju batik."ungkap nya.
Nah selanjutnya, mengenai pembelian kaos seragam, berikut adanya trofi hadiah dan juga multi vitamin untuk anak-anak PAUD yaitu biaya anggaran nya sebesar Rp.70.000., itu pun teruntuk anak-anak yang hadir menjadi peserta saja. yang tidak menjadi peserta tentunya tidak wajib membeli, karena dari jumlah siswa yang tercatat di dapodik yaitu sebanyak 1608 orang siswa, ternyata yang hadir dan menjadi peserta di dalam acara gebyar PAUD itu sendiri kurang lebih nya hanya sekitar 600 orang saja."imbuhnya.
Terakhir Mengenai isu yang beredar dalam pemberitaan di Media, yaitu mengenai kalimat "Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) sebesar 15% dari masing-masing guru, yang telah menerima pencairan juga wajib disetorkan kepada Ketua Himpaudi serta dikenakan pemotongan Rp 25.000 per guru. itu secara langsung saya bantah dan secara tegas kami sangkal, karena saya Ketua Himpaudi Pakisjaya bersama pengurus sejauh ini tidak pernah melakukan hal tersebut,."cetus, Bunda Nunung.
"Karena yang namanya, Bantuan Operasional itu yang menerima tentunya masing-masing lembaga PAUD itu sendiri dan yang mengambil nya pun hanya di perkenankan kepada Kepala Sekolah bersama Bendahara nya dan itu pun melalui cek giro".
Jadi, kalau di bilang Ketua Himpaudi Pakisjaya bersama pengurusnya, bisa mengambil bahkan melakukan pungutan, itu tidak benar sama sekali. karena secara logika nya, pihak Bank ataupun Teller dan CS. sekalipun tidak mungkin di berikan izin transaksi jika bukan kepada orang yang bersangkutan yang mengambilnya."pungkasnya. (Jimmy)
Posting Komentar