DUGAAN SEMBAKO ILEGAL MERESAHKAN PETANI GABAH DI SIMPANG DATUK.

Poto : Lokasi sawah petani simpang datuk kecamatan Nipah panjang.


Tanjabtimur Jambi. Online-bukadata.com |• Bahan-bahan kebutuhan pokok yang memang menjadi sarana pangan untuk menopang kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya, terutama kebutuhan makanan utama yaitu beras.


Kabupaten tanjung Jabung Timur, provinsi Jambi memiliki sumber pangan yang sangat baik di segi penghasil gabah yaitu petani padi tepatnya di desa simpang datuk kecamatan Nipah panjang.


Di suatusisi. kecamatan Nipah panjang juga banyak bermunculan para pengusaha yang di duga ilegal dan mungkin luput dari pantauan dari pihak-pihak terkait, sehingga dugaan  pengusaha ilegal lintas batas leluasa menjalankan praktek tersebut,dimana usaha usaha tersebut  menggunakan transportasi armada kapal laut sebagai alat pengangkut sembako yang di duga ilegal,termasuk dugaan sembako ilegal yaitu beras, sehingga para petani gabah yang ada di desa simpang datuk merasa terganggu dalam pemasaran hasil panennya.


Salah satu contoh, Adanya penagkapan kapal bermuatan sembako yang membawa beras yang di duga ilegal,dikutip dari berita online, yaitu di media serambijambi.id.yang terbit pada tanggal 7.oktober 2025 dengan judul "KAPAL POLISI ANIS MACAN 4002 TANGKAP KAPAL BERMUATAN SEMBAKO ILEGAL DI NIPAH PANJANG. Dalam berita yang dimaksud menuliskan bahwa kapal yang tertangkap, KM resona dengan GT.25.pada tanggal 5/10/2025, 17.45 WIB.di perairan Nipah panjang,yang mana dalam berita, kapal tersebut membawa beberapa macam  bahan pokok diantaranya 1.075,kg beras ketan dan, 6.395,kg beras biasa.tertulis pula dalam berita bahwa di duga sembako tersebut tidak memilik dokumen karantina.


Terkait prihal di atas,media ini bertemu dan mengonfirmasikan hal tersebut ke salah satu petani 9/10/25.12.38 WIB. dari desa simpang datuk kecamatan Nipah panjang kabupaten tanjung Jabung Timur,jambi.yang mana petani tersebut enggan di sebutkan namanya, menyampaikan keterangan yang begitu mencengangkan, sebab dalam keterangannya kepada media Online-bukadata.com.bahwa di desa tersebut memiliki hasil panen yang sangat melimpah,dengan luasan lahan pertanian ± seribu  sembilan hektar ( 1009.Ha.) lahan pertanian dan bisa menghasilkan gabah sekitar  lima ribu kilo gram 5000.kg/Ha/5.ton,dan jika di kalikan dengan 1009 Ha, maka hasil panen gabah bisa mencapai 5.045.000 kg.)/satu kali panen, sedangkan menurut kata petani tersebut ,di desanya bisa melakukan panen gabah dua kali dalam satu tahun dan jika di kalikan hasil panen dalam satu kali mencapai 5.045.000 dan di kalikan dengan dua kali setahun maka menjadi 10.090.000 ton,sementara bila di hitung jumlah gabah kering dari tonase di atas, sesudah di olah menjadi beras konsumsi bisa menghasilkan sekitar 650,kg beras/ton gabah,sehingga jika dikalikan dengan jumlah gabah dapat mencapai 6.558.500.000 kg beras.


Di samping itu kepada media ini,petani tersebut menceritakankan keresahannya dan harapannya, bahwa menurutnya desa simpang datuk adalah lumbung pangan/penghasil beras,red.harus ada kordinasi pihak terkait salah satunya dinas ketahan pangan tanjabtimur berkordinasi dengan pihak-pihak terkait atas sumber hasil pangan yang di datangkan dari luar itu ( asal beras,red.). aga para petani yang ada di desa simpang datuk tidak merasa terganggu,sebab menurutnya prihal ini sangat mengganggu khususnya di bidang pemasaran. 


"Kalau menurut saya apalagikan sama-sama kita ketahui bahwasanya desa simpang datuk itu salah satu lumbung pangan yang di tanjung Jabung Timur,harusnya ada konfirmasi kepada pihak terkait ( dinas ketahanan pangan,) dengan pihak yang dari sana,( asal beras red.).apalagi tahun inikan panen cukup melimpah,jelasnya petani tersebut.


Dilanjutkannya "dalam satu hektar aja kami bisa menghasilkan 5000,kg gabah,sementara di tempat kami itukan ada 1009,hektar jadi kalau di kalikan cobalah hitung,kan cukup melimpah,apalagi kami dalam satu tahun dua kali panen,,naah itukan sangat mengganggu,( dugaan beras ilegal red,) kalau banyak beras yang di duga ilegal beredar saya liat berita di sosmed ada yang tertangkap itu.kemana kita mau jual hasil panen kita,keluhnya.


"Saya melihat di sosial media itu ada kapal yang tertangkap sama kapal polisi,tapi yang terpenting itu saya berharap kepada pihak terkait agar kita para petani ini di tanjung Jabung Timur ini,semua bisa mudah memasarkan hasil kerja kerasnya yaitu gabah,untuk meningkatkan penghasilan para petani.tutupnya.


Reporter : muslimin

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama