Direktur LBH Barak Indonesia : Diduga Ada Dana Tumpang Tindih Dalam Pembangunan Taman Bundaran Interchange Karawang Barat

Poto :  Joen SH Direktur LBH Barak Indonesia


Karawang, Online_bukadata.com | Proyek pembangunan taman bundaran dijalan interchange badami Karawang kembali mendapat sorotan dari sejumlah aktivis. Pasalnya anggaran yang  sangat fantastis, hanya menanam beberapa  pohon hias jenis kecil.


Menurut Joen .SH. Direktur LBH Barak Indonesia kepada wartawan. DLHK Karawang tahun 2022  menganggarkan sebesar Rp. 1.997.492.350.00,- pemenang tendernya  CV. P M, namun dengan anggaran yang sangat fantastis hanya menanam beberapa tanaman hias out door jenis kecil.

Poto : Taman bunderan interchange Karawang barat yang menjadi sorotan publik


“ Saya menduga ada yang tidak beres  dalam proyek pembangunan  taman bundaran ini, sebab sebelum proyek taman bundaran di jalan interchange menjadi kewenangan DLHK, sebelumnya menjadi kewenangan PRKP. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP)  tahun 2019 pernah menganggarkan untuk pembangunan taman bundaran jalan interchange badami sebesar Rp. 1.335. 766.000.00,- pemenang tendernya CV. RR dan di tahun 2022 yang menjadi rekanannya CV. PM Pengguna Anggarannya DLHK, “ kata Joen.SH Kamis (17/11/22)


Hal lain yang patut dipertanyakan lanjut Joen. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Wika dan Summarecon untuk pembangunan taman bundaran  jalan interchange badami. Kedua perusahaan tersebut pernah menyediakan dana CSR nya sebesar Rp. 2,5 Miliyar.


“ Sepertinya dalam proyek pembuatan taman tersebut ada dana tumpang tindih " jelasnya.

Masih dikatakan nya " Sebelum proyek pembangunan taman bundaran kewenangannya  pindah ke DLHK, Kepala Dinas PRKP pernah mengatakan bahwa PT.Wika akan merealisasikan dana CSR nya sebesar Rp. 1,5 Miliyar, dan Summarecon sebesar Rp. 1 Miliyar, artinya proyek taman bundaran ini tidak hanya menyerap anggaran ABPD saja  dana CSR juga ada didalamnya,” pungkas Joen.

(red)

Post a Comment

أحدث أقدم